cerita tengah malam
>> Thursday, 27 November 2008
saat malam hampir tidur
dan semua orang kian lelap
aku tertegun memandangi hidup
menghitung jari jari usia
membaca kisah kisah panjang
dan merenung mengingat jejak jejak masa
kalau nanti dunia rapuh
sekarat dan tiba tiba mati
apa aku masih ada terkubur bersama fana yang mati
kalau masa tidak panjang dan tiba tiba usai
berapa lama aku mesti tunggu jiwa jiwa baru yang masih belajar hidup
beri aku kisah bahagia
renungi cinta dan asa penuh syukur bersama diri
beri aku sedikit senyum
buat ku lupa buat resah dan isak tangis yang lekat lekat dipenuhi amarah
apa kau sering bimbang seperti aku
dalam jiwa suka teriak pelan pelan tidak bersuara
ingin berlari kencang atau ingin lenyap mati sendirian
tapi aku masih ingin hidup
dan hidup itu masih penuh berkah
meski aku lelah diikat rantai dari belengguku sendiri
aku damai kalau ingat Tuhan memelukku di setiap denyut nadiku
kenapa kau tak duduk disini temani aku merenung
ingatkan aku bila baraku sudah meledak
bila kata kataku mulai tajam
bila jiwaku mulai susut dan mencari mati
katakan padaku hidup ini sangat indah
putar kembali cerita banggaku atas hidup yang aku punya
tunjukkan di depan mataku
dengarkan di depan telingaku
karena kau sahabatku
karena kutitipkan jiwaku padamu
bantu aku mengarungi hidup ini
terlalu indah dijalani sendirian